FKSP dan PERJUANGANYA

fksp dan perjuanganya

lika liku dalam perjuangan adalah hal yang sangat mustahil untuk dihindari lelah, letih, lesu yang slalu datang menggoda iman seorang pejuang dalam memberantas sifat-sifat idealis yang menjangkiti hingga sampai ke sekolah, pernah kah kau disakiti, pernahkah kau dikucilkan?? pasti jawabanya pernah..begitu jugah-lah Si FKSP inie meskipun mengaku paling Maju tapi belum tentu dia tidak ternah mengalami masalah yang hebat ,karena kita harus percaya bahwa semakin besar masalah yang menjangkiti kita maka semakin besar peluang kita menjadi orang besar itu lah prinsip yang selalu dipegaang oleh Si FKSP. memulai karirnya Di FKSP bukan lah hal mudah kawan,  Mereka menghadapi masalah bukan hanya internal Organisasi saja tapi dalam Lingkungan pun kadang terjadi perbedaan yang sulit terhindari bahkan sulit terkontrol sehingga kadang meluapkan gerakan-gerakan yang sulit dihindari.

dalam memulai karirnya pada tahun 2008 FKSP terlahir dalam persada inie dengan hasil kajian-kajian mereka tentangnya perlunya ada sebuah Tenpat yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk penyatuan individu menjadi kelompok karena melihat kala itu masalah-masalah yang muncul amat sangat dirasakan siswa kala itu jadi jelaslah bahwa sebenarnya FKSP itu sebenarnya terlahir karena adanya masalah didalam lingkungan jadi kawan-kawan tidak perlu resah dan gelisah ketika FKSP mengalami masalah dalam setiap gerakanya justru sipenulis meminta kepada semua khalayak agar sekiranya berterimah kasilah kepada masalah karena tampa masalah maka FKSP pun takkan pernah ada dialam ini.tapi harus dipahami bahwa FKSP bukanlah kutukan dari sang kuasa seperti dalam cerita dongeng hari ini, tetapi dia dalah sebuah keharusan dalam sebuah sistem yang tidak bisa menjalankan dengan benar dan tidak mampu mensejahterakan rakyatnya maka komflik pun lahir dan buah dari keserakahan itu oleh penguasa bejat  melahirkan sebuah embrio-embrio perlawanan.

kelahirannya dalam persada inie  tentu punya maksud dan tujuanya? maksud mereka adalah cuman mau membentuk penyatuan ditingkat siswa seperti pembangunan kesadaran, mengapa perlu pemabangunan kesadaran ? karena dewasa inie menurut FKSP banyaknya pelajar yang masih terlena dengan sebuah sistem yang tidak seharusnya dijalankan tapi itulah yang terjadi, hegemoni yang kuat dari segala macam sudut tentu adalah hal yang sangat sulit untuk dihindari maka perlu adanya sebuah pembangunan kesadaran ditingkat pelajar untuk bisa menahan dengan perisai agar tidak terjerumus dalam badai hegemoni yang siap menerkam kita semua.
 sehingga tak heran kalau dalam perjalananya FKSP yang masih belia ini gerakan-gerakan yang mereka bangun adalah diskusi-diskusi kecil karena gerakan yang dibangun adalah masih dalam tahap gerakan bawah tanah dalam beberapa bulan, sampai suatu saat karena keseringan mangadakan diskusi maka mereka terbakar dengan kondisi yang ada karena langsung mengadakan DISKUSI PANEL yang dimana yang diundang tentu sekolah yang ada dipolewali mandar (domisili mereke) pemikiran bocah-bocah ingusan tersebut untuk menciptakan tentu bukanlah hal mudah untuk mematerialkan diskusi panel itu tapi karena kesadaran berorganisasi sudah mulai tertanam maka mereka tidak pernah menyerah. mereka kehutan untuk mengangkut kayu selama beberapa hari hanya demi sebuah organisasi upah yang didapat inilah yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut ??wooow luar biasa.....

lima tahun telah berlalu organisasi inie masih tetap berkibar bukan hanya didunia maya tapi dalam gerakanya didunia nyata pun masih tetap exsis seperti dahulu lantas apa yang membuat organisasi ini tetap kokoh dan kuat padahal mereka tidak mempunyai sumber dana yang jelas, ya itulah pentingnya sebuah kesadaran berorganisasi telah muncul didalam benak bocah-bocah ingusan tersebut, mari kita bandingkan dengan organisasi-organisasi lainya banyaknya organisasi yang terlahir tapi itu hanya sekali dua kali main mereka sudah hilang dari permukaan, bahkan banyaknya organisasi yang jelas pendanaanya pun masih seperti organisasi dari pemerintah itu tak bisa berbuat banyak untuk melaksanakan program kerjanya berhubung karena mereka tidak memiliki kesadaran berorganisasi.


bersambung